Monday, 22 November 2010 08:40 Hidup
Berkah Content Team Bisnis
Berkah
Di sela
acara Global Marketing and Consumer Insight Conference di salah satu
World Class Hotel di negara non Muslim, saya bermaksud untuk shalat,
lalu saya bertanya kepada customer service (CS) apakah hotel tersebut
menyediakan mushala. Ternyata tidak ada mushalla. Namun, sang
customer service mempersilakan saya menggunakan salah satu ruangan
business center yang sangat layak.
Satu hal yang membuat
saya surprise, customer service tersebut juga menyediakan sajadah
yang sudah menghadap kiblat beserta kopiahnya. Terus terang
sebelumnya saya sudah sangat puas dengan kualitas
pelayanan hotel
tersebut, ditambah lagi dengan adanya additional service yang
melebihi harapan saya sehingga membuat saya sangat happy dan ingin
merekomen-dasikan hotel tersebut pada orang lain.
Pengalaman kedua saya
alami ketika naik taksi menuju bandara dalam suatu perjalanan ke luar
kota. Ada sesuatu yang membuat saya surprise atas pelayanan taksi
tesebut, yaitu saya tidak perlu membayar uang tol sebesar Rp 20 ribu,
tapi cukup membayar sesuai argo. Sebuah pelayanan yang membuat saya
surprise dan tertarik untuk selalu menggunakan taxi tersebut dan
merekomendasi-kan pada orang lain.
Dua penggalan
pengalaman di atas merupakan implementasi sederhana dari konsep
Customer Delight. Suatu pelayanan yang membuat customer surprise dan
happy karena tidak terbayang akan mendapat pelayanan seperti itu.
Pakar pemasaran Kotler dan Hermawan menyarankan para pebisnis
melaksanakan tiga langkah berikut: Get Your Customers, Keep Them and
Grow Them. Cara terbaik untuk memelihara (keep) customer kita adalah
dengan terus menerus menggali apa saja kebutuhan (needs) mereka, dan
berusaha memenuhinya melebihi ekspektasi mereka. Jadi mustahil
customer kita akan tetap bersama kita, kalau mereka merasa tidak
happy.
Mengapa sangat penting
bagi pebisnis menjaga customer kita? Seorang pakar customer
satisfaction F. Reichheld menemukan, bahwasanya biaya yang diperlukan
untuk menjaga dan memuaskan customer yang sudah ada, 5-10 kali lebih
murah dibandingkan biaya yang diperlukan untuk mendapatkan customer
baru. Jadi kita jangan hanya fokus pada proses mencari konsumen baru
tapi jangan lupa untuk memelihara customer yang sudah ada agar tetap
loyal kepada kita.
Nabi Muhammad SAW
sebagai the Most Profitable Businessman sebelum masa kenabiannya,
telah menerapkan konsep Customer Delight ini. Seperti diriwayatkan
oleh Hakim, bahwasanya Rabi' ibn Badr pernah melakukan kerja sama
dagang dengan Nabi. Pada suatu waktu Rabi' menemui beliau SAW, lalu
Nabi bertanya, “Apakah Anda mengenali saya? Ia menjawab, “Iya,
Anda pernah menjadi mitra saya dan mitra yang paling baik pula (The
Best Partner). Engkau tidak pernah menipu saya dan tidak pernah
berselisih dengan saya.” Hal ini juga ditegaskan oleh Saib ibn Ali
Saib bahwasanya Muhammad adalah mitranya dalam berdagang dan selalu
lurus dalam perhitungan-perhitungan dagang.
Ketika penipuan,
pengurangan takaran, perseng-ketaan menjadi suatu hal yang lazim
dalam praktek bisnis jahiliyah masa itu, tetapi, subhanallah, Nabi
SAW, telah melakukan praktek bisnis yang luar biasa berbeda dari
pebisnis lain. Beliau melakukan praktek bisnis dengan penuh
kejujuran, berusaha memahami kebutuhan konsumen dan memenuhi
kebutuhan mereka dengan kualitas pelayanan yang luar biasa. Sehingga
customer beliau merasa aman dari penipuan maupun kecurangan dan
merasa yakin mendapat produk dan pelayanan dengan kualitas terbaik.
Customer yang delight
akan menjadi customer yang loyal, dan mereka secara sukarela akan
menjadi Brand Ambassador kita. Mereka akan merekomendasikan produk
atau merek kita agar digunakan oleh orang lain. The Nielsen Company
perusahaan riset terbesar di dunia pun menemukan faktor terpenting
yang menyebabkan seseorang bersedia memakai suatu produk adalah
adanya rekomendasi dari orang yang dipercaya (78 persen).
Nah pebisnis Muslim,
sudahkah kita berusaha mencari tahu hal-hal apa saja yang bisa
membuat customer kita surprise dan tersenyum, sehingga mereka akan
tetap loyal terhadap kita dan bersedia merekomen-dasikan produk kita
pada orang lain?Insya Allah.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar