Pages

Sabtu, 26 November 2011

Strong Company, Strong Mentality

Disadur dr Tulisan 
Edy Darmoyo "Kiat Bisnis"

Membangun sebuah perusahaan menjadi perusahaan yang sukses, dan berkembang ternyata gampang. memilih orang-orang terbaik yang memiliki visi mensukseskan dan mengembangkan perusahaan, maka secara otomatis perusahaan kita akan produktif, dan progresif. Ternyata yang sulit adalah menemukan orang-orang terbaik seperti itu.
Menata Kuadran Sukses
John C Maxwell mendefinisikan sukses sebagai sebuah proses yang berlangsung terus menerus agar seseorang mencapai 3 hal pokok, yaitu :
  1. Semakin mengetahui maksud dan tujuan hidupnya.
  2. Semakin mampu mengembangkan potensi dirinya ke level maksimal. 
  3. Semakin mampu menabur manfaat dan kebaikan bagi sesama.
Jadi, ada 3 hal pokok yang harus dimiliki setiap manusia agar dapat meraih sukses, yaitu vision, education dan action. Dalam Islam, konsep ini dikenal dengan iman, ilmu dan amal.
Namun demikian, tidak semua orang memiliki pemahaman dan pengertian yang sama tentang sukses. Setiap orang ternyata memiliki spirit yang berbeda tentang makna sukses. Perbedaan-perbedaan inilah yang seringkali memunculkan perbedaan respon dalam mensikapi visi sukses perusahaan. Untuk itu kita perlu mengenali success level orang-orang di sekitar kita.
Vision adalah cita-cita besar, impian besar dan ide-ide besar yang ingin diraih. Vision juga sering diartikan a picture can light your desire, sebuah gambaran di masa depan yang membangkitkan hasrat, semangat dan gairah untuk bersama-sama mencapainya
Action adalah tindakan, langkah nyata, rangkaian proses untuk mewujudkan sesuatu. Action sering diartikan kemauan untuk memulai dan mengambil inisiatif. Action juga dimaknai creative works (kerja-kerja kreatif).
  • Di perusahaan kita jangan sampai ada orang-orang orang-orang yang sama sekali tidak memiliki visi dan tidak bisa bekerja secara kreatif. Mereka bagaikan zombie, bergerak tanpa gairah, tanpa semangat dan hanya bekerja jika diperintah. Tidak ada inisiatif, nol kreativitas. Mereka termasuk kelompok orang yang tidak sadar (unconscious). Bagi mereka bekerja dan tidur adalah sama saja. Kelompok ini harus segera dibangunkan dari tidurnya dan disadarkan jika ternyata mereka pingsan.
  • Kita juga harus berhati-hati jika ada orang yang menyatakan memahami visi perusahaan, punya semangat, kaya ide-ide besar, banyak usulan, banyak saran dan kritik, namun nol actionnya. Mereka sangat imaginatif, namun miskin kreativitas. Mereka tidak produktif. Hari-harinya hanya dipenuhi angan-angan. Target tidak tercapai tidak masalah, yang penting ide-ide cerdasnya diketahui pimpinan. Untuk menutupi kegagalan mereka biasanya menyalahkan perusahaan, menyalahkan kebijakan pimpinan dan sebagainya. Mereka selalu ingin memperbaiki, namun tidak pernah benar-benar memperbaiki. Mereka selalu gagal menemukan sebab mengapa target tidak tercapai. Mereka selalu berhenti pada kalimat ”Seharusnya tercapai.....” terdiam dan kemudian kembali dengan angan-angannya. Kelompok ini harus segera dicambuk agar segera berlari dan melompat lebih tinggi. 
  • Waspadalah terhadap orang-orang yang pekerjaannya luar biasa, penuh inisiatif, tahan banting, namun dia tidak memiliki visi. Biasanya motivasi mereka bekerja adalah faktor-faktor material. Ada harapan mereka segera naik gaji, naik jabatan, dapat insentif, dapat fasilitas atau bonus. Dalam jangka pendek keberadaan mereka tidak akan menimbulkan masalah. Namun ketika pekerjaan semakin berat, gaji tidak naik (kalaupun naik tidak seperti yang mereka harapkan), jabatan tidak naik-naik, fasilitas ternyata tidak bertambah, maka mereka akan mudah kecewa, frustasi dan cepat mengalami demotivasi. Karena mereka sudah merasa berjasa dan merasa telah memberikan yang terbaik, biasanya akan segera menuntut perusahaan. Jika perkembangan perusahaan selalu bagus, sebenarnya kelompok ini tidak terlalu mengganggu. Namun ketika kondisi bisnis sedang tidak menguntungkan, perlu ada penekanan biaya, efisiensi dan perubahan sistem insentif, maka mereka akan muncul sebagai pengganggu. Mereka tidak mengerti bahwa hidup kadang naik kadang turun. Dan mereka sama sekali tidak siap menghadapi kenyataan buruk. Bekerja bagi mereka bisa menjadi mimpi buruk. 
  • Berbahagialah jika kita memiliki orang-orang yang sadar, bahwa bekerja adalah perjuangan dan pengorbanan untuk meraih kemenangan bersama. Di manapun posisi mereka, selalu ada inisiatif dan kreativitas. Mereka selalu berfikir untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan. Bagi mereka komitmen saja belum cukup. Target adalah kehormatan dan kepuasan pelanggan adalah kebanggaan. Mereka selalu berfikir keras untuk mengatasi hambatan target, mencari strategi terbaik dan merasa malu jika belum berkontribusi secara layak. Jika perusahaan tetap menggajinya, ia menghitungnya sebagai hutang yang harus dibayar dengan prestasi. Mereka adalah orang-orang yang sadar. Sadar dimana mereka berada. Sadar dengan kondisi dan kemampuan perusahaan. Standart kerja mereka sangat tinggi, disiplin dan haus dengan prestasi. Mereka bisa bersikap keras terhadap diri mereka sendiri. Mereka selalu berkata : jika aku berprestasi, maka aku akan masuk surga, namun jika aku gagal, aku akan masuk neraka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar